Gaya Berpakaian Islami VS Barat Oleh Lutfiana
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidup manusia. Secara umum pakaian dapat dipahami sebagai “alat” untuk melindungi tubuh atau “fasilitas“ untuk memperinda penampilan. Tetapi selalin untuk memenuhi dua fungsi tersebut, pakaian pun dapat berfungsi sebagai “alat” komunikasi yang non-verbal, karena pakaian mengandug simbol-simbol yang memiliki beragam makna.
Islam menganggap pakaian yang dikenakan adalaha simbol identitas, jati diri, kehormatan dan kesederhanaan bagi seseorang, yang dapat melindungi dari berbagai bahaya yang mungkin mengancam dirinya. Karena itu dalam islam pakaian memiliki karakteristik yang sangat jauh dari tujuan ekonmi apalagi tujuan yang mengarah pada pelecehan pencibtaan makhluk Allah.
Prinsip berpakaian dalam islam dikenakan oleh seseorang sebagai ungkapan ketaantan dan ketundukan kepada Allah, kerena itu berpakaian bagi orang muslim maupun muslimah memiliki nilai ibadah. Oleh karena demi kian dalam berpakaian seseorang harus mengikuti aturan yang ditetapkan Allah dalam Al Qur’an dan As-Sunnah. Dalam berpakaian seseorang pun tidak dapat menentukan kepribadiannya secara mutlak, akan tetapi sedikit dari pakaian yang digunakannya akan tercermin kepribadiannya dari sorotan lewat pakaiannya.
Di dalam al-Qur’an terdapat Ayat-ayat tentang berpakaian dengan jilbab atau hijab, yakni surah al-Ahzab ayat 59 dan An-Nur Ayat 31. Isinya :
“Katakanlah pada wanita-wanita yang beriman; Hendak lahmereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah nampakkan perhiasanya kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupi kain kurudung ke pada dadanya, dan janganlah nampakkan perhiasa kecuali kepada suami mereka, atau kepada putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau sauara putra-putra saudara wanita mereka, atau saudara wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat-aurat wanita. Dan janganlah mereka menghetakkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan taubatlah kamu kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (Qs.An-nuur:31)
Pengertian busana islam adalah suatu ungkapan terhadap pakaian yang berfungsi menutupi tubuh manusia yang dapat terlindung dari hawa panas dan dingin. Sementara dari pakaian islami adalah ungkapan dari pakaian islami yang berfunsi menutupi seluruh aurat baik perempuan maupun laki-laki yang tidak transeparan tidak ketat dan tidak menyerupai lawan jenis.
Dalam syari’at hukum islam antara aurat laki-laki dan perempuan pastilah berbeda. Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Sesuai dengan sabda Rasulullah :
Aurat laki-laki ialah antara pusar sampai dua lutut. [HR. ad-Daruquthni dan al-Baihaqi, lihat Fiqh Islam, Sulaiman Rasyid].
Sedangkan mengenai aurat perempuan akan dibagi menjadi tiga keadaan, yaitu:
1. Di hadapan suami mereka maka wanita boleh menampakkan seluruh bagian tubuhnya (berdasarkan hadits riwayat Bahz bin Hakim).
2. Di hadapan muhrimnya dan orang-orang yang disebut dalam Qs. an-Nûr [24]: 31 dan Qs. an-Nisâ’ [4]: 23 maka baginya boleh menampilkan bagian tertentu dari anggota tubuhnya yang biasa disebut mahaluzzinah yaitu anggota badan yang biasanya dijadikan tempat perhiasan, seperti: kepala seluruhnya, tempat kalung (leher), tempat gelang tangan (pergelangan tangan) sampai pangkal lengan dan tempat gelang kaki (pergelangan kaki) sampai lutut. Mahaluzzinah ini biasa tampak ketika wanita memakai baju dalam rumah (mihnah). Selain itu anggota tubuh lain boleh tampak termasuk apabila ada hajat seperti perut, payudara, kecuali aurat yang ada di antara pusar dan lutut.
Pemahaman mahaluzzinah ini diambil dari firman Allah SWT:
“….dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali…” (Qs. an-Nûr [24]: 31).
Kata zinah yang secara bahasa berarti perhiasan, tetapi bukanlah perhiasan yang biasa dipakai orang tetapi makna zinah di sini adalah anggota badan yang merupakan tempat perhiasan (mahaluzzinah), karena illa mâ zhahara minha yang dimaksud adalah yang biasa nampak pada saat itu (saat ayat ini turun) yaitu muka dan telapak tangan, jadi menyangkut anggota badan.
3. Adapun di hadapan laki-laki selain suami dan muhrimnya maka aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sesuai dengan firman Allah SWT :
“….dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Qs. an-Nûr [24]: 31).
Dalam kehidupan umum, yaitu pada saat wanita berada di luar rumahnya/di hadapan laki-laki non mahrom, maka seorang wanita harus menggunakan pakaian secara sempurna, yakni dengan menutup aurat, menetapi jenis dan model yang ditetapkan syara’ (memakai jilbab, khumur, mihnah dan memenuhi kriteria irkha’), tidak tembus pandang, tidak menunjukkan bentuk dan lekuk tubuhnya, tidak tabarruj, tidak menyerupai pakaian laki-laki,dan tidak tasyabbuh terhadap orang kafir.
Namun sesuai dengan perkembangan era globalisasi sekarang ini sering membuat kita takjub akan inovasi-inovasi diberbagai bidang yang mana inovasi-inovasi justru lebih didominasi oleh negara-negara barat. Inovasi tesebut dapat kita saksikan melalui layar Televisi, koran, Internet dan sebagainya yang sering membuat kita geleng-geleng kepala sebagai orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemuan orang-orang barat tersebut. selain itu juga dapat kita lihat dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-mabukan, clubbing, memakai pakaian ketat, bahkan berciuman di tempat umum seperti sudah lumrah di Indonesia.
Salah satu hal negatif yang ditiru oleh orang-orang lokal terutama para remaja ialah dalam hal berpakaian. Pakaian dan mode seperti model pakaian ‘U can See’ yang diterapkan oleh orang Barat ditiru oleh kaum-kaum remaja kita terutama oleh kaum perempuan yang merasa bangga dengan pakaiannya sehingga lupa akan batas-batas auratnya.
Remaja memang mempunyai banyak cara untuk mencari perhatian. Beberapa di antaranya adalah tampil dengan nyeleneh, tampil beda dari yang lain. Mulailah mereka terlihat aneh dengan penampilan yang kadang mengundang kontroversi. Orangtua dan gurupun jadi cemas karena apa yang ditampilkan itu dinilai melenceng dari adat ketimuran. Busana serba minim bagi remaja wanita sangat disukai. Sedangkan yang pria tampil lebih percaya diri dengan acesories di tubuhnya.
Remaja memang suka tampil aneh-aneh, hal ini sering dilontarkan ketika mengamati penampilan mereka di beberapa tempat umum. yang tak lazim dapat dicermati dari cara busana dan performance fisik mereka. yang berkomentar ini adalah cara remaja mencari perhatian untuk menunjukkan siapa dirinya. Namun tak jarang juga yang cukup maklum dengan keadaan ini.
Tampilan busana remaja sangat bergantung dari model baju terbaru yang sedang trend. Trend ini tentu saja dibawa oleh para idola remaja yang bisa saja memberi inspirasi mereka dari segi penampilan. Misalnya sekarang lagi trend baju korea. Termasuk ketika beberapa dari remaja tampil dengan busana yang minim, tatto permanen di tubuhnya atau tindik yang tak hanya ada di telinga sebagaimana wajarnya. Berpakaian modis boleh-boleh saja. Apalagi buat mahluk berseragam biru putih yang masih remaja.
Mode busana memang terus berganti dari waktu ke waktu. Misalnya dulu model gombrong, sekarang seperti baju korea, dan lainnya. Dan rasanya, banyak remaja yang merasa kurang gaul kalau tidak mengikuti tren busana itu. Sesungguhnya boleh-boleh saja berbusana modis mengikuti tren mutakhir. Tapi, remaja harus mempertimbangkan juga norma-norma yang berlaku di sekitarnya.
Selain cara mengenakan kerudung, ada hal-hal lain yang membuat remaja berkerudung tetap tampil modis. Warna misalnya, kalau kita bisa memilih warna yang serasi, maka dapat dipastikan akan terlihat menarik. Begitu pula model, motif, dan bahan kain bisa membuat pemakainya terlihat modis.
Dengan kata lain, meskipun seseorang itu berbusana muslim/muslimah namun jika tujuannya adalah untuk mempertontonkan tubuh dan membangkitkan hasrat seksual orang lain, untuk menjadikan diri pusat perhatian dan mengundang rasa ingin tahu orang, maka ia telah melanggar kesopanan, sekaligus keutamaan-keutamaan kerendahan hati, pengenalan dan kesopanan dalam berbusana dan bertingkah laku.
Supaya cara berpakaian remaja tidak ‘kebablasan’ ada hal yang perlu diperhatikan untuk bisa dijadikan acuan dalam berbusana yakni dapat memilih busana yang sopan, serta sesuai dengan adat dan agama karena masih banyak busana yang modis dan ngetrend sekaligus sopan.
Remaja kususnya anak-anak SMP tidak perlu takut, merasa mengenakan busana muslim akan membuat kalian terlihat kuno. Untuk perlu diketahui, busana muslim memiliki tiga model dasar yaitu gamis, abaya, dan tunik.
Gamis adalah baju muslim panjang (long dress) yang bisa dipadukan dengan celana. Selain untuk perempuan, dapat pula dipakai oleh kaum pria. Sedang abaya adalah model baju muslim terbaru dari Arab (Timur Tengah) yang bentuknya terusan, blong sampai ke kaki. Busana ini bisa dimodifikasi dan hanya dipakai oleh perempuan. Terakhir adalah tunik yaitu blus panjang, tidak ketat, dan berlengan panjang. Panjang tunik harus menutupi pantat. Dalam pemakaiannya, tunik bisa dipadukan dengan celana atau rok panjang. Nah, tiga model dasar ini, bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga cocok digunakan dalam berbagai kesempatan.
Salah satu krisis moral yang melanda anak bangsa ialah terpengaruh terhadap masuknya budaya barat yang menggerogoti nilai-nilai islami utamanya dalam hal berpakaian ini. Oleh karena itu, sebagai muslim/muslimah hendaknya kita senantiasa menjunjung tinggi adab berpakaian dalam islam yakni mengenakan pakaian untuk tujuan menutup aurat dan sebagai perhiasan untuk memperindah jasmanai.(Qs Al a’raf: 26).
Misalkan dengan memakai pakaian yang islami, berpakaian yang bersih dan rapi, mendahulukan anggota badan yang kanan, tidak menyerupai pakaian wanita/laki-laki, tidak melambangkan pakaian yahudi dan nasrani, tidak ketat dan transparan, tidak berlebihan serta selalu berdo’a sebelum berpakaian.
Setelah kita mengetahui bagaimana adab berpakaian menurut islam, maka sebagai muslim/musliamah sebaiknya kita senantiasa mengaplikasikan adab berpakaian dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar keimanan yang kuat serta meyakini bahwa menutup aurat itu wajib, maka dalam mengaplikasikannya kita tidak akan merasa terbebani ataupun memberatkan mengenakan busana islami, akan tetapi kita harus senantiasa bangga berpakaian sesuai ajaran islam.
Kerangaka :
A. Berpakaian menurut Islam
B. Antara aurat laki-laki dan perempuan
C. Gaya Berpakaian islam VS Barat
D. Acuan dalam Berbusana untuk Remaja Muslim/Muslimah
E. Mempraktekkan Adab Berpakaian Islami dalam Kehidupan Sehari-hari
mantap mas brop artikelnya
BalasHapuslanjutkan